Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an. Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
Belakangan ini bahasa gaul tidak bisa lepas dari cara bicara, khususnya kalangan anak muda tanpa panjang lebar berikut arti dan asal-usul bahasa gaul yang sekaligus membuat anak muda menjadi ALAY...
Bahasa gaul sebenarnya sudah ada sejak 1970-an.
Awalnya istilah-istilah dalam bahasa gaul itu untuk merahasiakan isi obrolan
dalam komunitas tertentu. Tapi karena sering juga digunakan di luar
komunitasnya, lama-lama istilah-istilah tersebut jadi bahasa sehari-hari.
Belakangan ini bahasa gaul tidak bisa lepas dari cara bicara, khususnya kalangan anak muda tanpa panjang lebar berikut arti dan asal-usul bahasa gaul yang sekaligus membuat anak muda menjadi ALAY...
Belakangan ini bahasa gaul tidak bisa lepas dari cara bicara, khususnya kalangan anak muda tanpa panjang lebar berikut arti dan asal-usul bahasa gaul yang sekaligus membuat anak muda menjadi ALAY...
GUE
Adalah bahasa “resmi” yang kini banyak digunakan oleh kebanyakan orang
(terutama orang dari Suku Betawi) untuk menyebut “Saya/Aku”. Kata ini merupakan
bahasa Betawi yang telah digunakan secara luas, jauh sebelum bahasa prokem
dikenal orang.
LO / LU
Sama seperti “Gue” kata ini pun sudah digunakan digunakan oleh Suku Betawi
sejak bertahun-tahun lalu dan menjadi kata untuk menyebut “Anda/Kamu”.
http://poerwalaksana.blogspot.com/2012/08/istilah-istilah-gaul-dan-asal-muasalnya.html
ALAY
Singkatan dari Anak Layangan, yaitu orang-orang kampung yang bergaya norak.
Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis.
LOL
Kata ini belakangan ini sering dipakai, terutama dalam komunikasi chatting,
baik di YM, FB, Twitter, atau pun komunitas yang lain. Kata itu merupakan
singkatan dari Laugh Out Loud yang berarti “Tertawa Terbahak-bahak”.
LEBAY
Merupakan
hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan”. Kata ini populer di tahun
2006an.
KAMSEUPAY,
IUH, JADI GW HARUS BILANG WOW GITU,
RAKYAT JELATA
Kata ini berasal dari sinetron Putih Abu-Abu
DOUBLE
WOW,BADAI,
Kata ini berasal dari sinetron Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu
GARING
Kata ini
merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “tidak lucu”. Karena seringnya
digunakan dalam pembicaraan, akhirnya kata ini pun menjadi populer di beberapa
kota besar di luar Jawa Barat.
SECARA
Kata ini
sebenarnya adalah bahasa Indonesia, yang bermakna “Adalah”. Namun kata ini
menjadi populer di tahun 2006an di kalangan siswa-siswi SMU yang menggunakan
kata ini sebagai kata ganti “Karena/Soalnya”. Sesekali pula digunakan sebagai
sisipan tanpa makna (hanya sebagai penekanan pada kalimat yang mereka katakan).
Contoh pemakaiannya:
a. Gua gak
bisa ke rumah lo neh hari ini, secara bokap gue lagi sakit.
b. Ya…
gimana dong? Secara gue ini kan gaul…
KAMSEUPAY,
IUH, JADI GW HARUS BILANG WOW GITU,
RAKYAT JELATA
Kata ini berasal dari sinetron Putih Abu-Abu
DOUBLE
WOW,BADAI,
Kata ini berasal dari sinetron Cinta Bersemi di Putih Abu-Abu
GANDENG
Kata ini pun
merupakan kata dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”.
AKIKA
Merupakan
sandi untuk mengatakan “Saya”. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh kaum
waria di tahun 90an, yang dibakukan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Gaul
yang dibuatnya.
Memble dan
Kece.
Ini adalah ciptaan
khas Jaja Mihardja, di tahun 1986 kemudian dimainkan dalam Film “Memble Tapi
Kece” yang diperankan oleh Jaja Mihardja sendiri dan Dorce Gamalama.
CUMI
Kata ini merupakan singkatan dari “Cuma Minjem”
Nih Yee…
Ucapan ini
terkenal di tahun 1980-an, kalau tidak salah tepatnya November 1985 pertama
kali diucapkan oleh pelawak Diran, kemudian dijadikan bahan lelucon oleh Euis
Darliah.
KEPO
Berarti selalu ingin tau
UNYU_UNYU
Kata lain dari lucu
MENYE_MENYE
Berarti berlebihan
Booo……..
Ini ucapan
populer di pertengahan awal 90-an, pertama dipopulerkan oleh grup GSP, kalau
tidak salah Hennyta Tarigan dan Rina Gunawan yang pertama kali mengucapkan,
kemudian kata-kata ini pernah di ucapkan dalam lenong rumpi, tapi kata-kata ini
populer dalam lingkungan pergaulan di kalangan artis, Titi DJ-lah orang
benar-benar mempopulerkan ucapan ini.
Nek…
Setelah kata
Boo… tak lama kemudian muncul kata-kata Nek… bagi generasi yang SMA-nya di
pertengahan 90-an pasti mengalami bagaimana populernya kata-kata ini. Ucapan
“Nek” pertama kali diucapkan oleh Budi Hartadi seorang remaja di kawasan
kebayoran yang tinggal sama neneknya, makanya dia sering mengucapkan “Nek”,
kebetulan dia latah jadinya setiap bicara dia mengatakan “Nek…Nek… eh lo mau ke
menong Nek”.
Si Budi ini
seneng bergaul di wilayah Tjokro, Menteng …nah kebetulan ada banci menteng yang
denger, kemudian si banci itu mengikuti kata-kata si Budi, so… banyak banci
bicara gaya Budi, jadi banyak orang mengira kata-kata ini dipopulerkan oleh
para banci.
JAYUS
Di akhir
dekade 90-an dan di awal abad 21, ucapan jayus sangat populer, kata ini artinya
lawakan yang nggak lucu, garing atau tingkah laku yang mau melucu tapi nggak
lucu, orang yang mengucapkan ini adalah kelompok anak SMU yang bergaul di
sekitar Kemang.
Konon ada
seseorang bernama Herman Setiabudhi, dia dipanggil teman-temannya Jayus,
soalnya bapaknya bernama Jayus Kelana seorang pelukis di kawasan Blok M. Si
Herman alias Jayus ini kalau ngelawak nggak pernah lucu, temannya yang bernama
Sonny Hassan alias Oni Acan sering ngomentarin tiap lawakan yang nggak lucu
dengan celetukan Jayus, ucapan Oni Acan inilah yang kemudian diikuti
tongkrongannya di daerah Sajam, Kemang lalu kemudian merambat populer di
lingkungan PL, dan anak-anak SMU sekitar Melawai. Puncaknya pas ada acara PL
Fair 2000 kata-kata Jayus ini banyak di ucapkan.
JAIM
Ucapan jaim
ini dipopulerkan oleh Bapak Drs. Sutoko Purwosasmito, seorang pejabat di sebuah
departemen, yang selalu mengucapkan kepada anak buahnya untuk menjaga tingkah
laku. pada suatu hari Pak Pur, begitu ia sering dipanggil, berpidato di hadapan
anak buahnya untuk Jaim, inilah kutipan kata-katanya saudara-saudara sebagai
pegawai negeri kita harus Jaim, apa itu Jaim Jaim itu yah…Jaga Imej itulah awal
kata-kata Jaim itu populer, kemudian seorang anak buah Pak Pur, Bapak Dharmawan
Sutanto, yang punya anak bernama Santi Indraswara, pernah memarahi Santi untuk
tidak terlalu ngumbar sama teman-teman cowoknya San…kamu kalo jadi cewek harus
Jaim..!!!!.
Santi
bengong dengan muka begonya dia nanya Pa…Jaim itu apa seh..? Pak Dhar langsung
keluar kamar Santi sembari ngomong Jaim itu Jaga Imej… Santi yang masih bengong
hanya mengucapkan ooooh.
Nah hari
seninnya Santi pas upacara bendera dia ditugaskan jadi pembaca UUD 1945,
diakhir kata dia tidak sengaja mengucapkan “Jaim doooong…..”. Kepala
Sekolahnya langsung melihat kearah Santi dan bertanya ke Santi apa tuh Jaim
Santi dengan santai menjawab Jaga Imej…Pak eh Kepala Sekolah dengan muka bego
juga hanya mengucapkan Ooohh..
Gitu
Loooooooooohhh……..
Kata GL
pertama kali diucapin oleh Gina Natasha seorang remaja SMP di kawasan
Kebayoran, Gina ini punya kakak bernama Ronny Baskara seorang pekerja event
organizer, nah si Ronny ini punya teman kantor bernama Siska Utami, pada suatu
saat Siska bertandang ke rumah Ronny, pas dia ketemu Gina, Siska nanya:
“Kakakmu mana?” Gina menjawab : “di kamar, Gitu Loooohhh..!”, terus pas di
tanya lagi “Eh Gina kelas berapa ! sekarang?” si Gina menjawab : “Kelas dua SMP
Gitu looohhh..!” Yah namanya tamu, Siska trus nanya Gina: “kalau yang benerin
genteng bocor siapa seh?”, Gina menjawab: “Siapa aja Gitu Looohhh…”, sampai
sebelas pertanyaan selanjutnya Gina menjawab dengan kata-kata Gitu
Looohh…Esoknya Siska di kantor ikut-ikutan latah dia mengucapkan kata Gitu Loooohhh…di
tiap akhir pembicaraannya kalau dia bicara.
Tambahan:
KOOL
Sekilas cara
membacanya sama dengan “cool” (keren), padahal kata ini merupakan singkatan
dari KOalitas Orang Lowclass, yang artinya mirip dengan Alay.
BEGICHU/BEGICYU
Biasanya kata
ini disebutkan dengan penekanan di bagian belakang (yaitu memonyongkan bibir).
MENEKETEHE
Kata ini
sebenarnya berasal dari kata “Mana Kutahu” dan diplesetkan oleh Tora Sudiro
sekitar awal tahun 2000an, di acara Extravaganza TransTV.
CING
Kata “cing”
biasa digunakan sebagai sapaan untuk teman dekat. Misalnya, “Mau ke mana,
Cing?”
EMBER
Kata ini
merupakan plesetan dari kata “Memang Begitu”. Pertama kali dipopulerkan oleh
Titi DJ yang secara tidak sengaja menyebut kata ini saat menjawab pertanyaan
orang. Sejak itu, kata ini sering digunakan di berbagai kesempatan.
YIUK….!!
Kata ini
sempat populer di awal tahun 90an dan sering digunakan oleh Lenong Rumpi. Kata
ini identik dengan panggilan kaum waria/bencong.
BONYOK
Kata ini
merupakan singkatan dari Bokap-Nyokap (orang tua).
BISPAK
Merupakan
singkatan dari kata “Bisa Pakai”.
SUTRALAH
Merupakan
pemanjangan dan plesetan dari kata “Sudahlah”. Kata ini juga dipopulerkan oleh
kaum waria dan mulai populer di tahun 90an akhir.
SEMOK
Berasal dari
bahasa Jawa yang berarti “Montok”. Kata ini belakangan sering digunakan orang
untuk menggambarkan wanita yang cantik dan seksi.
CENGLI
Merupakan
kata dari bahasa Hokkian yang berarti “Bertindak Adil”.
WIL dan PIL
Merupakan
singkatan dari Wanita Idaman Lain dan Pria Idaman Lain. Tidak jelas siapa yang
mempopulerkan istilah ini, namun saya menemukan kata-kata ini sering digunakan
dalam penulisan di majalah-majalah di era awal 2000an. Kedua kata itu biasa
digunakan untuk menjelaskan wanita atau pria simpanan/selingkuhan.
AJIB
Artinya
Enak, Asyik, atau Klabing. Kata ini mulai populer di tahun 90an tatkala musik
trance dan narkoba jenis shabu-shabu baru mulai populer. Kata ini biasanya
digunakan oleh para penikmat kedua hal itu.
ANJELO
Merupakan
singkatan dari Antar Jemput Lonte. Dari informasi yang diperoleh, kata ini
pertama kali digunakan sekitar tahun 2000an di daerah sekitar Bogor untuk
menyebut Tukang Ojek yang menjadi langganan para penjaja cinta di sana.
JABLAY
Kata ini
dipopulerkan oleh Titi Kamal saat menyanyikan lagu berjudul sama dalam film
Mendadak Dangdut (2006). Merupakan singkatan Jarang Dibelai yang mengandung
arti lebih jauh sebagai ungkapan hati seorang wanita yang jarang mendapatkan
belaian kasih sayang kekasihnya.
BELAH DUREN
Berasal dari
istilah yang digunakan dalam lagu dangdut berjudul sama yang dinyanyikan oleh
Julia Perez, kata “Belah Duren” merupakan istilah yang ditujukan buat para
pengantin muda yang menikmati malam pertama.
SEGEDE
GAMBRENG
Kata
“gambreng” berasal dari suitan anak-anak (hompimpah alaihum gambreng), yang
menunjukkan siapa yang menang dalam suitan tersebut. Belakangan, sekitar tahun
2007an, kata ini digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang besar sekali (dan
sulit diungkapkan dengan kata-kata).
SEGEDE GOBLOK
Mirip dengan
ungkapan “Segede Gambreng”, kata “Segede Goblok” menunjukkan sesuatu yang
besarnya luar biasa, dan sakin besarnya, jadi ga masuk akal. Gak jelas siapa
yang mempopulerkan kata ini, tapi diduga kata ini pernah diucapkan oleh
beberapa MC di televisi (entah Indra Bekti, Iva Gunawan, atau Ruben Onsu).
JUTEK
Berasal dari
kata yang sering digunakan oleh para PSK di awal tahun 2000an untuk
menggambarkan pria yang sombong dan jarang tersenyum. Kata ini akhirnya menjadi
kata umum yang digunakan untuk melukiskan orang yang menyebalkan, judes, galak,
emosian, dan sombong.
BT/BETE
Merupakan
singkatan dari Boring Total. Tadinya orang menduga kata ini dipopulerkan oleh
Dwiq saat merilis lagu “Bete” sekitar tahun 2008. Padahal kata ini sudah lama
digunakan oleh para mahasiswa yang bosan dengan program perkuliahan mereka.
Kata ini mulai populer dan digunakan di awal tahun 2000an.
KAMSUD
Merupakan
pembalikan konsonan kata “Maksud”. Kata ini mulai populer, terutama di kalangan
para cewek di ruang chatting dunia maya.
KATROK
Orang
kampung / orang desa. Kata ini dipopulerkan oleh Tukul Arwana saat membawakan
acara Empat Mata sekitar tahun 2007an (kini berubah menjadi acara Bukan Empat
Mata). Kata ini kemudian menjadi bahasa umum untuk menggambarkan orang yang
kampungan/norak banget.
NGIIIKK
Ungkapan
yang disampaikan seseorang untuk mengomentari, yang arti lainnya adalah :
“Bohong Lu..!!”
GAYUS
Merupakan
sebutan sindiran untuk orang yang gila uang dan berusaha mendapatkan uang
dengan berbagai cara yang tidak halal. Ungkapan ini populer di awal tahun 2010
setelah seorang pejabat pajak negara bernama Gayus diciduk polisi lantaran
ketahuan menilap uang negara sebesar Rp 67 milyar.
MOGE
Awalnya kata
ini merupakan singkatan dari Motor Gede dan dipopulerkan oleh kelompok penyuka
motor gede tahun 2008 silam. Namun belakangan, kata itu diplesetkan banyak
orang menjadi Motor Gelo yang ditujukan pada orang-orag norak yang suka bikin
rusuh, mau menang sendiri, dan bikin muak banyak orang.
BONEK
Singkatan
dari kata Bondo Nekat yang berarti orang nekat yang gak bermodal apapun selain
kemauan. Kata ini dipopulerkan oleh suporter Tim Sepakbola Persebaya Surabaya
di tahun 90an dan menjadi sebutan “kebanggaan” mereka. Saat ini, kata ini juga
digunakan untuk orang-orang nekat yang gak kenal rasa takut.
PRIKITIW
Adalah
celutukan yang ditujukan pada pasangan yang tertangkap basah melakukan
perselingkuhan. Adalah Sule, seorang komedian lokal, yang melontarkan celutukan
nakal yang kini menjadi bahasa pergaulan itu.
CUMI
Merupakan
singkatan yang mengandung banyak arti (tergantung CUMI yang dipakai adalah
singkatan dari apa). Awalnya kata ini dipopulerkan oleh sebuah produk kartu
telpon seluler di tahun 2008an, yang akhirnya berkembang menjadi bahasa gaul
anak-anak remaja untuk menjelaskan kondisinya saat ini, seperti CUma MIkir,
CUma MIScal, CUma MIrip, CUma MInjam, CUkup MIris, dan lain-lain.
KRIK
Dengan latar
belakang suara jengkrik, mana kala seseorang bercanda namun tidak lucu.
Pemakaiannya cukup sederhana, yaitu saat menanggapi komentar/ucapan seseorang,
penulis tinggal menulis kata “Krik” berulang-ulang, menandakan bahwa penulis
menganggap ucapan orang itu nggak lucu banget.
CIUS DAN
MIAPA
Awalnya, ada beberapa anak muda yang ngobrol di dunia maya
dengan gaya pura-pura cadel, seperti enelan yang dari kata beneran, lahacia
yang berarti rahasia, amaca yang berarti ah, masa." kata pemerhati sosial
media.Kemudian, kata-kata semacam ini dikembangkan oleh beberapa kalangan
tersebut untuk lucu-lucuan. Walhasil, kata-kata tersebut meluas hingga dipakai
banyak kalangan karena pengaruh jejaring sosial.
Kata-kata semacam ini sifatnya musiman dan ketika
muncul hanya bertahan sebentar. Alasannya, orang-orang sudah menganggap hal
tersebut biasanya atau ada kata lain yang lebih menarik.
0 komentar:
Posting Komentar